Minggu, 14 April 2013

adverbial clauses_tugas siti nurkomalasari oktaviani, 17212078, 1EA08

Adverbial Clauses


Type of clause
Function
Subordinate
Conjungtion
Setences
Time clauses

These clauses are used to say when something happens by referring to a period of time or to another event

-          When
-          While
-          Before
-          After
-          Etc
-       I was missing you when you’re gone
-       Cindy is playing the guitar, while andy is sleeping
-       I always brush my teeth before I go to sleep
-       I always drink a glass of water after I wake up
-       etc
Conditional clauses

These clauses are used to talk about a possible or counterfactual situation and its consequences.

-          If
-          Unless
-          Lest
-       If they lose weight during an illness, they soon regain it afterwards.
-       We won't go unless he arrives soon.
Purpose clauses

These clauses are used to indicate the purpose of an action.

-          in order to
-          so that
-          in order that
-        He ate vegetables in order to stay healthy.
-       They had to take some of his land so that they could extend the churchyard.
-       The company conducted a detailed survey in order to gauge its clients’ views.
Reason clauses

These clauses are used to indicate the reason for something.

-          Because
-          Since
-          As
-          Given

-       I couldn't feel anger against him because I liked him too much.
-        Since he  was interested in movies, so David joined the PolyU International Film Society
-       As she wanted to practise her spoken English, Carrie regularly took part in the ELC’s Big Mouth Corner.
Result clauses

These clauses are used to indicate the result of something.

-          so...that
-       My suitcase had become so damaged on the journey home that the lid would not stay closed.
Concession clauses

These clauses are used to make two statements, one of which contrasts with the other or makes it seem surprising.

-          Although
-          Though
-           While
-       I used to read a lot although I don't get much time for books now.
-       Even though you are 13, you can’t go to that movie.
Place clauses

These clauses are used to talk about the location or position of something.

-          Where
-          Wherever
-          Anywhere
-          Everywhere
-           etc.
-        He said he was happy where he was.
-        Wherever there is music, people will often dance

Clause of Comparison

Adverb as is a clause which states comparison.


-          As
-        Johan can speak English as fluently as his teacher.
Clauses of manner

These clauses are used to talk about someone's behavior or the way something is done.

-          As
-          Like
-          the way
-        I was never allowed to do things as I wanted to do them.They also Answer the question , "How".



Siti Nurkomalasari Oktaviani
17212078_1EA08

cerpen_pilihan hati


“ Pilihan Hati ”
Di pagi hari yang cerah itu, sosok Reisya tampak tergesa-gesa melihat pintu gerbang sekolah yang hampir ditutup. Ia berlari menuju kelas menerobos ruang sempit dari pintu gerbang yang masih sedikit terbuka itu. Saat itu ia masih duduk dibangku kelas 1 SMA. Ia dikenal sebagai anak perempuan yang polos tapi modis. Tahi lalat didagunya membuatnya nampak terlihat manis.
            Di satu sekolah yang sama, namun ruang kelas yang berbeda nampak seorang laki-laki berdiri didepan pintu kelas sambil menoleh kekanan dan kekiri menunggu guru mata pelajaran datang. Laki-laki itu bernama Dika. Dika adalah salah seorang murid yang baik, pinter, tapi ngocol. Tapi justru karena kengocolannya itu yang membuatnya cepat akrab dengan orang-orang disekelilingnya.
            Saat bel istirahat berbunyi Dika dan kawan-kawannya bergegas keluar kelas. Dika keluar kelas sambil tertawa dan tanpa sengaja ia menabrak Reisya yang saat itu sedang berjalan sambil memainkan handphonenya. Handphone Reisya pun terjatuh.
“ aduhh....Kalau jalan liat-liat dong! ”ucap reisya sambil mmbenahi handphonenya yang tergeletak dilantai.
Dika pun menoleh dan berkata “oh, maaf-maaf gak sengaja.”
 Teman-teman Dika dan Reisya yang melihat kejadian itu serentak berkata
“ ciee..”
“ kalo mau minta nomor hpnya langsung aja dong Dik, gausah pake acara pura-pura nabrak. Kan kasian tuh hpnya jadi jatoh.” Teriak salah seorang teman Dika sambil tertawa.
“ yee,sembarangan aja lo kalo ngomong!” jawab Dika sedikit kesal.
Reisya pun tak menghitaukan perkataan orang-orang yang berada disekelilingnya itu. Ia bergegas pergi menuju kantin meninggalkan teman-temannya.
            Seiring waktu berlalu, tak trasa mereka kini naik duduk ke kelas 2 SMA. Dan kebetulan mereka dipertemukan didalam kelas yang sama. Dikelas itu banyak sekali canda tawa yang terjadi, dan membuat mereka menjadi tambah dekat. Hingga munculah perasaan suka di hati Dika kepada Reisya.
            Sejak saat itu Dika mulai mencari cara untuk mendapatkan hati Reisya. Dika selalu berharap dapat mengenal Reisya lebih jauh lagi. Berulang kali Dika mencoba memberanikan diri untuk mendekati Reisya,namun cukup lama Dika mencoba mendekati Reisya justru dia merasa bahwa Reisya tak pernah meresponnya.
            Teman-teman Dika yang mengetahui hal tersebut tetap memberi semangat kepada Dika. Disaat Dika masih berusaha untuk mendapatkan hati Reisya, Ririn hadir kedalam kehidupan Dika. Ririn kebetulan juga teman satu kelas Dika dan Reisya. Awal Dika mengenal Ririn yaitu saat Ririn meminta Dika untuk dikenalkan kepada teman main Dika. Namanya Reza, namun kenyataannya temannya tersebut tidak mau dikenalkan dengan Ririn. Dika pun terus mebujuk Reza.
            “ Ayolah Za, kenalan aja.. Mumpung ada cewe duluan yang minta kenalan.”
            “ ah males gue Dik, gak berminat gue. Lagian masa ia tuh cewe kecentilan  banget minta dikenal-kenalin segala.”
            “yaelah Za, asal udah kenal juga enak” rayu Dika sedikit memaksa.
            “iya,tapi sumpah gue males banget kenalan sama tuh cewe.”
Dika pun tak mampu berucap lagi. Dia mengerti, itu tidak dapat dipaksakan.
Keesokan harinya Dika berbicara dengan Ririn.
            “Rin maaf, si Reza gak mau kenalan sama lo.”
            “ yah,yang bener Dik?”
            “ iya Rin beneran gue gak boong sama lo”
            “ yaudahlah gak apa-apa kok Dik, makasih yah.”
            Cukup lama mereka berbincang-bincang Ririn pun meminta nomor handphone Dika, dengan alasan sekedar untuk berkomunikasi. Dika pun memberikan nomornya. Semenjak itu Ririn sering menghubungi Dika. Sekitar tiga hari kemudian Ririn mengatakan sesuatu.
            “Dik tau gak loh, w lagi suka deh sama anak kelas.”
            “siapa Rin?”
            “ah, kalo dikasih tau gak surprise dong!”
            “yaelah masih aja lo.”
            “iadeh gue kasih tau.. hmm,sebenernya sih.. kamu..”
Dika yang terheran-heran mendengar perkataan Ririn hanya terdiam. Saat itu dia hanya berfikir,” bagaimana dengan Reisya? Tapi mungkin saja dengan kehadiran Ririn dapat membantunya menghilangkan sedikit demi sedikit rasa sukanya terhadap Reisya. Walaupun sebenarnya hatinya lebih memilih Reisya.”
            Ririn pun semakin mencoba mendekati Dika, ia meminta pasword akun facebook Dika dan merubah status hubungan mereka. Keesokan harinya pun teman-teman dikelas mengetahui hubungan mereka, termasuk Reisya. Saat itu tingkah laku Reisya tetap seperti dulu. Namun diam-diam Dika ternyata masih berkomunikasi dengan Reisya. Mereka semakin dekat dan Reisya pun mulai merespon perhatian dari Dika.
            Hari-hari terlewati, berminggu-minggu tlah dijalani. Melihat hubungan Dika terus-menurus membuat Reisya sedikit kecewa dan menyesali sikapnya dulu. Ia mengungkapkan semua kesedihannya kepada syifa sahabatnya. Ia menangis dihadapan syifa. Ia mengakui bahwa sebenarnya ia memiliki rasa yang sama seperti yang dimilii Dika.
            Syifa yang tak tega melihat sahabatnya menangis pun mencoba memberitahukan semua kebenaran kepada Dika. Dika kaget mendengar cerita tersebut. Dika pun menjadi bingung, apa yang harus dia lakukan? Apa dia harus memutuskan hubungannya dengan Ririn dan mengutarakan isi hatinya ke Reisya? Ataukah dia harus tetap bertahan bersama Ririn walaupun dia sebenarnya sampai detik itu tak memilii rasa sedikitpun untuk Ririn?
            Dengan pemikiran yang matang, Dika akhirnyapun lebih memilih mengikuti kata hatinya. Dia memutuskan hubungannya dengan Ririn dan tak lama kemudian dia mengutarakan perasaannya kepada Reisya. Tak ingin menyia-nyiakan lagi kasih sayang tulus dari Dika,Reisya pun menerima Dika untuk menjadi kekasihnya.
            Ririn yang mendengar hal tersebut merasa kesal,ia mencari cara untuk dapat mengatakan sesuatu hal kejujuran mengenai dirinya. Ririn pun mencoba mengirimi sebuah pesan ke Reisya yang berisikan
“ hei Sya, gak usah bangga dapetin dia.. asal lo tau gue jadian sama cowo lo tuh hanya untuk taruhan doang kali.. dan gue berhasil.. Tapi kali ini gue akuin ketangguhan kasih kalian berdua. Walaupun gue udah ganggu hubungan kalian,kalian masih bisa bersatu.. hebat,hebat..”
            Membaca pesan tersebut Reisya pun geram, namun ia tidak ingin mencari masalah. Ia membiarkan semua yang berlalu itu pergi seiring dengan berjalannya waktu. Meski Ririn telah mencoba mengganggu hubungan mereka, tapi ia tetap mampu membuktikan kuatnya kasih mereka. Kini mereka pun merasa bahagia karena dapat bersatu meski halangan datang menghadang. Kasih mereka tegar, tak koyak oleh amarah.